Friday, May 8, 2020

Kisah Kepindahan Valentino Rossi Ke Tim Petronas Yamaha SRT Dimulai


Berita Seputar MotoGP - Bos Petronas Yamaha SRT, Razlan Razali, mengaku timnya mulai serius melakukan pembicaraan terkait peluang untuk mendatangkan Valentino Rossi pada musim depan.

Yamaha telah memastikan MotoGP 2020 akan menjadi musim terakhir Valentino Rossi membalap bersama tim pabrikan mereka yakni Monster Energy Yamaha.

Posisi rider berjulukan The Doctor itu nantinya akan digantikan oleh Fabio Quartararo yang berhasil menunjukkan prospek bagus saat tampil pada musim perdananya di kelas utama.

Di sisi lain, pabrikan asal Jepang tersebut menegaskan bahwa mereka tak akan melupakan jasa pembalap berusia 41 tahun itu yang mampu meraih empat gelar juara dunia sejak bergabung pada 2004.

Skuad Iwata sendiri telah menjanjikan dukungan penuh ala pembalap pabrikan bagi Valentino Rossi apabila dia tetap ingin melanjutkan kariernya pada musim depan.

Tak ayal, hal itu menjadi opsi paling realistis bagi Rossi untuk tetap mendapatkan amunisi terbaik walau hanya membalap bersama tim satelit Yamaha.

Setelah saling menunggu, kabar terkini menyebutkan Petronas SRT melalui kepala tim Razlan Razali telah memulai pembicaraan serius soal kans untuk menampung Valentino Rossi.

"Kami telah bertemu dengan pihak Yamaha dan kami sudah tahu proposalnya," kata Razlan Razali, dilansir BolaSport.com dari Motorsport.

"Namun sekarang kami harus duduk bersama dengan semua pihak dan mulai membicarakan detailnya, itulah yang belum kami lakukan," imbuhnya.

Dengan kata lain, saga alias kisah kepindahan rider berkebangsaan Italia itu dari Yamaha ke Petronas telah resmi di mulai meski baru membahas hal-hal yang bersifat teknis.

Lebih jauh lagi, pria asal Malaysia itu meminta Valentino Rossi untuk memenuhi persyaratan-persyaratan yang diajukan pihaknya terutama yang berkaitan dengan sponsor.

"Sejauh ini kami baru menganalisa hal-hal teknis, kami juga tidak lupa untuk mengingatkan Rossi agar dia harus cocok dengan sponsor-sponsor kami," imbuhnya.

"Kami harus menyeimbangkan pengeluaran tatkala merekrutnya untuk satu musim, dan melihat apa yang bisa jadi imbalan, entah itu performa di trek atau hasil balap," pungkasnya.

No comments:

Post a Comment