Berita Seputar MotoGP - Tahun depan menjadi tahun yang penuh emosional buat Cal Crutchlow.
Pasalnya, dia telah berasumsi bahwa itu seolah menjadi akhir dari
perjalanan kariernya di ajang balap MotoGP.
Pada 29 Oktober, Crutchlow telah memasuki usia 34 tahun. Dia pun tercatat sebagai pembalap tertua kedua di kelas utama MotoGP setelah Valentino Rossi (40).
Karena itu, Crutchlow selalu menyebut bahwa tahun depan menjadi akhir dari perjalanan kariernya. Itu sudah diungkapkannya pada tahun lalu.
Pada 29 Oktober, Crutchlow telah memasuki usia 34 tahun. Dia pun tercatat sebagai pembalap tertua kedua di kelas utama MotoGP setelah Valentino Rossi (40).
Karena itu, Crutchlow selalu menyebut bahwa tahun depan menjadi akhir dari perjalanan kariernya. Itu sudah diungkapkannya pada tahun lalu.
"Saya sudah menyebutkan ini pada Agustus 2018 bahwa saya masih memiliki
kontrak pabrik Honda hingga akhir 2020. Saya selalu berasumsi bahwa ini
akan menjadi kontrak MotoGP terakhir saya. Saya masih tidak ingin
berkomitmen. Tapi saya tidak secepat dulu. Saya masih cepat dalam jarak
lomba, tetapi tidak terlalu cepat dalam satu putaran," kata Crutchlow
dikutip dari Speedweek, Jumat (27/12/2019).
"Saya tahu penyebabnya. Saya bukan pembalap yang buruk tetapi mungkin
pada tahun 2019 itu adalah kombinasi antara saya dan sepeda motor dan
sebagainya. Saya masih bisa mendapatkan hasil sebaik sebelumnya, saya
masih bisa memenangkan balapan di kejuaraan ini. Saya tidak khawatir
akan melambat. Ini ada hubungannya dengan banyak cedera saya," sambung
Crutchlow.
Crutchlow menambahkan bahwa tubuhnya mulai menurun. Tapi perlu digarisbawahi bahwa dirinya bukan pembalap yang lemah dan ia akan selalu memberikan 100% selama ia masih memiliki kontrak.
"Saya bisa berhenti setelah 2020 dan menjalani kehidupan normal. Mungkin ada rekan seusia saya yang tidak merasakan sakit ketika mereka menggunakan mesin GP. Valentino tampaknya tidak memiliki masalah seperti itu. Dia berusia 40 dan tampaknya tidak memiliki keluhan. Berbeda dengan saya."
Karier Crutchlow selama pentas di MotoGP tidak ada yang mencolok. Sejak 2011 tidak ada gelar juara dunia yang memenuhi lemari trofinya. Posisi terbaiknya hanya berada di urutan kelima pada klasemen akhir MotoGP 2013.
"Saya selalu memberikan segalanya untuk olahraga ini (100%). Jika itu tidak cukup untuk memenangkan gelar Kejuaraan Dunia MotoGP, saya dapat menerimanya. Saya dapat dengan yakin mengatakan bahwa saya memberi 100% di setiap putaran dalam setiap balapan. Saya tidak ingin mengubah apa pun. Tentu, saya kehilangan beberapa podium di sana-sini. Dan saya tidak mengatakan bahwa saya pasti akan berhenti setelah musim 2020. Mungkin pada tahun 2020 tidak ada yang menyakitiku lagi," pungkas Crutchlow.
Crutchlow menambahkan bahwa tubuhnya mulai menurun. Tapi perlu digarisbawahi bahwa dirinya bukan pembalap yang lemah dan ia akan selalu memberikan 100% selama ia masih memiliki kontrak.
"Saya bisa berhenti setelah 2020 dan menjalani kehidupan normal. Mungkin ada rekan seusia saya yang tidak merasakan sakit ketika mereka menggunakan mesin GP. Valentino tampaknya tidak memiliki masalah seperti itu. Dia berusia 40 dan tampaknya tidak memiliki keluhan. Berbeda dengan saya."
Karier Crutchlow selama pentas di MotoGP tidak ada yang mencolok. Sejak 2011 tidak ada gelar juara dunia yang memenuhi lemari trofinya. Posisi terbaiknya hanya berada di urutan kelima pada klasemen akhir MotoGP 2013.
"Saya selalu memberikan segalanya untuk olahraga ini (100%). Jika itu tidak cukup untuk memenangkan gelar Kejuaraan Dunia MotoGP, saya dapat menerimanya. Saya dapat dengan yakin mengatakan bahwa saya memberi 100% di setiap putaran dalam setiap balapan. Saya tidak ingin mengubah apa pun. Tentu, saya kehilangan beberapa podium di sana-sini. Dan saya tidak mengatakan bahwa saya pasti akan berhenti setelah musim 2020. Mungkin pada tahun 2020 tidak ada yang menyakitiku lagi," pungkas Crutchlow.