Berita Seputar MotoGP - Insiden yang menimpa Afridza Munandar mengingatkan kita pada peristiwa
kecelakaan serupa yang merenggut nyawa Marco Simoncelli. Keduanya
meninggal karena kecelakaan di Sirkuit Sepang, Malaysia.
Afridza tewas setelah mengalami kecelakaan di tikungan ke-10 putaran pertama di Sirkuit Sepang, Sabtu (2/11/2019). Sekitar delapan tahun yang lalu, Simoncelli meninggal usai berbenturan dengan Colin Edwards dan Valentino Rossi di tikungan ke-11 sirkuit yang sama.
Afridza tewas setelah mengalami kecelakaan di tikungan ke-10 putaran pertama di Sirkuit Sepang, Sabtu (2/11/2019). Sekitar delapan tahun yang lalu, Simoncelli meninggal usai berbenturan dengan Colin Edwards dan Valentino Rossi di tikungan ke-11 sirkuit yang sama.
Dua kejadian tersebut, meski terpaut sewindu, bukan tidak memiliki
keterkaitan. Sebuah produsen rem Brembo mengungkapkan bahwa layout
Sirkuit Sepang bisa jadi penyebab utama kecelakaan itu. Mereka menilai
lintasan sepanjang 5,5Km di Sepang sangat menguras tenaga pembalap dan
motor.
Sirkuit yang didesain oleh Hemann Tilke ini membutuhkan 11 pengereman keras (hard braking) untuk sekali putaran. Terutama untuk olahraga MotoGP, pembalap akan menghabiskan 37% balapan untuk melakukan pengereman.
Brembo merangkum semua gaya yang diterapkan oleh pengendara pada tuas rem sejak start hingga finish. Hasilnya, gaya yang mencapai sekitar 760 kg (1,676 lbs).
Brembo merangkum semua gaya yang diterapkan oleh pengendara pada tuas rem sejak start hingga finish. Hasilnya, gaya yang mencapai sekitar 760 kg (1,676 lbs).
Dengan kata lain, pengendara diharuskan untuk menerapkan gaya sekitar 19 kg (42 lbs) pada tuas rem setiap menit balapan.
Wajar saja, pasalnya tikungan yang paling membutuhkan pengereman ekstrem adalah tikungan 1 sirkuit Sepang. Setelah pembalap memacu motor di lintasan lurus hingga mencapai kecepatan 319 km/jam, maka pembalap diharuskan menarik tuas rem hingga kecepatan mencapai 70 km/jam untuk memasuki tikungan 1.
Pengereman yang dilakukan para pembalap MotoGP ini, dilakukan sepanjang 293 meter dengan durasi pengereman sekitar 6,1 detik.
Wajar saja, pasalnya tikungan yang paling membutuhkan pengereman ekstrem adalah tikungan 1 sirkuit Sepang. Setelah pembalap memacu motor di lintasan lurus hingga mencapai kecepatan 319 km/jam, maka pembalap diharuskan menarik tuas rem hingga kecepatan mencapai 70 km/jam untuk memasuki tikungan 1.
Pengereman yang dilakukan para pembalap MotoGP ini, dilakukan sepanjang 293 meter dengan durasi pengereman sekitar 6,1 detik.
Valentino Rossi yang sampai hari ini masih aktif sebagai pembalap juga
pernah merasakan horornya tikungan sirkuit tersebut. Pada tahun 2008,
pembalap berjuluk The Doctor mengalami retak tulang kanan di tiga bagian akibat terjatuh di tikungan kedua sirkuit Sepang.
Beberapa tahun setelah peristiwa itu, Rossi terseret bersama motornya
akibat terjatuh di tikungan pertama Sepang. Tak heran, Rossi
berkali-kali mengingatkan betapa berbahayanya tampil di Sirkuit Sepang.
No comments:
Post a Comment