Berita Seputar MotoGP - Marc Marquez tak bisa menyembunyikan kegembiraanya bisa menjadi juara di GP Thailand. Perasaan membuncahnya itu tak lepas karena bisa mengalahkan Andrea Dovizioso hanya di tikungan akhir sebelum masuk garis finis.
Mengawal lomba di Chang International Circuit, Buriram, Minggu (7/10/2018), Marquez yang menempati posisi start terdepan memang sudah terlibat persaingan Dovizioso sejak start. Bahkan pembalap Honda itu sempat terseret ke posisi ketiga di bawah Valentino Rossi dan Dovizioso.
Namun di lap tersisa, Marquez memperlihatkan tekadnya untuk mengalahkan
pesaing. Terlibat kejar-kejar dan beberapa kali beralih posisi membuat
seri ke-15 MotoGP berlangsung sengit.
Puncaknya di lap terakhir, Marquez yang berambisi mematahkan serangan
Dovizioso mendapatkan momentum untuk mendahahului di tikungan akhir
hingga menyentuh garis finis terdepan.
Bukan capaian meraih rekor yang sama dengan Jorge Lorenzo mencetak 68 kemenangan di semua kategori, Marquez merasa bangga bisa menuntaskan persaingan sengit dengan Dovizioso.
"Sangat sulit. Maksud saya, khususnya ketika Anda tahu sebelumnya di lap terakhir melawan pengendara Ducati, saya selalu kalah. Tapi kali ini saya katakan 'oke, saya akan coba memberikan usaha 100 persen' tapi justru sebaliknya. Saat saya tiba di tikungan pertama mengerem sangat terlambat, ia menyalip saya, tapi saya dapat menghentikan [memperlambat] motor dan menikung dengan cepat," beber Marquez dikutip Motorsports.
Dengan tambahan 25 poin plus selisih 77 poin dengan Dovizioso, Marquez tak butuh menyelesaikan seluruh rangkaian seri yang masih empat balapan. Sangat mungkin di Motegi gelar juara bisa direngkuh Marquez.
Bukan capaian meraih rekor yang sama dengan Jorge Lorenzo mencetak 68 kemenangan di semua kategori, Marquez merasa bangga bisa menuntaskan persaingan sengit dengan Dovizioso.
"Sangat sulit. Maksud saya, khususnya ketika Anda tahu sebelumnya di lap terakhir melawan pengendara Ducati, saya selalu kalah. Tapi kali ini saya katakan 'oke, saya akan coba memberikan usaha 100 persen' tapi justru sebaliknya. Saat saya tiba di tikungan pertama mengerem sangat terlambat, ia menyalip saya, tapi saya dapat menghentikan [memperlambat] motor dan menikung dengan cepat," beber Marquez dikutip Motorsports.
Dengan tambahan 25 poin plus selisih 77 poin dengan Dovizioso, Marquez tak butuh menyelesaikan seluruh rangkaian seri yang masih empat balapan. Sangat mungkin di Motegi gelar juara bisa direngkuh Marquez.
"Luar biasa menang di sini setelah akhir pekan yang sulit. Kami
kesulitan tapi tim telah bekerja sangat baik sekali akhir pekan ini
mengatasi semuanya. Sekarang tinggal satu langkah lagi menuju mimpi
terakhir," tandasnya.
No comments:
Post a Comment