Berita Seputar MotoGP - Carlos Checa menganalisis penyelenggaraan MotoGP musim 2020. Ada dua topik yang dibahasnya, yakni kemenangan Joan Mir dan hilangnya peluang Yamaha merebut juara.
Kejuaraan
MotoGP 2020 telah berakhir. Ada banyak momen penting yang mengundang
atensi penggemar di kejuaraan Grand Prix balap motor. Mulai dari keadaan
darurat kesehatan (Covid-19), yang memaksa kalender balap dikurangi,
cedera yang menimpa Marc Marquez, hingga munculnya juara baru.
Mir adalah juara baru MotoGP dengan jumlah kemenangan paling sedikit
dalam sejarah balapan di kelas utama sejak Nicky Hayden pada 2006. Joan
Mir adalah juara baru yang menang dengan naik hanya sekali di podium
teratas.
Dia tidak tahu bagaimana memberikan emosi yang hebat,
tetapi pembalap Suzuki itu memiliki penampilan yang paling konsisten
selama musim ini.
"Kami datang dari masa lalu dengan Valentino dan Marquez yang berhasil
menang dengan cara yang sensasional. Mereka melakukan beberapa balapan
yang benar-benar epik," ungkap Checa dikutip dari Corsedimoto, Jumat
(4/12/2020).
"Inilah yang hilang dari Mir. Tapi dia memenangkan
kejuaraan secara teratur (konsisten). Pada akhirnya ini adalah kejuaraan
dengan beberapa balapan, dengan peraturan dan itu adalah yang terbaik
dari grup, dari semua pembalap yang ada sekarang," sambung Checa.
Lebih
jauh, Checa menjelaskan Mir merupakan juara dunia dengan paket yang
komplet. Ia pun berharap momentum ini bisa dijadikan sebagai modal untuk
bersaing di ajang MotoGP tahun depan.
"Saya berharap tahun depan dia (Mir) bisa melakukan lompatan kecil lagi.
Itu bisa memberi kami kejuaraan yang jauh lebih menarik dan mungkin
lebih menyerang,"
Di samping membicarakan mengenai keberhasilan
Mir, Checa juga membahas tentang kegagalan tim Yamaha dalam memanfaatkan
peluang. Dikatakannya, pabrikan Jepang mungkin paling kecewa di MotoGP
musim ini, kecuali Franco Morbidelli selaku runner up.
"Ramon
Forcada mungkin adalah teknisi Yamaha terbaik berdasarkan pengalaman,
dia menang bersama Vinales dan Lorenzo. Sekarang dia bertemu dengan
pembalap yang bekerja sangat keras, Morbidelli, yang tidak akan datang
dan menang, tetapi mengumpulkan pekerjaan dan menahan diri. Morbidelli
mengalami nasib buruk, dia merusak mesin di Jerez dan di Austria saat
Zarco menjatuhkannya. Di sana saya pikir dia kehilangan 30 poin tanpa
dia menjadi pelakunya, yang sangat penting untuk kejuaraan," jelas
Checa.
No comments:
Post a Comment